Aplikasi UAS Pribadi



Kontrol Penerang Ruang Tamu

 

 

1.    Tujuan [Kembali]

 

·       Dapat mengaplikasikan sensor LDR

·       Dapat mengaplikasikan sensor PIR

·       Dapat mengaplikasikan h-bridge transistor

 

 

 

2.    Komponen [Kembali]

 

·       Resistor

 


Resistor berfungsi sebagai penghambat arus listrik yang mengalir suatu rangkaian.

Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna : 

1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.

2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua. 

3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.

4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang keempat atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n) dan dikalikan ke ketiga warna gelang tadi.

5. Gelang kelima ini merupakan nilai toleransi dari resistor. 

 


 

·       Sensor LDR



Fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap. Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya.

 

·       Sensor PIR

 


Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra Red merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object. Sesuai dengan namanya sensor PIR bersifat pasif, yang berarti sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah melainkan hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor PIR dapat mendeteksi radiasi dari berbagai objek dan karena semua objek memancarkan energi radiasi.

 

·       Transistor NPN

 

 


Transistor NPN mengalirkan arus negatif dari emitor menuju ke kolektor. Emitor berperan sebagai input dan kolektor berperan sebagai output apabila transistor tersebut diberikan arus positif pada basisnya. Pada rangkaian ini menggunakan NPN dengan tipe BC547, dan TIP41

 

·       Relay

 


Relay adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyambung dan memutuskan arus listrik dalam sebuah rangkaian. Karena fungsi relay tersebut, itulah mengapa komponen yang satu ini juga disebut sebagai saklar. Hal ini karena komponen yang satu ini berguna untuk membuka dan menutup aliran arus listrik. Relay yang digunakan pada rangkaian ini adalah 5V dan 12V

 

·       Dioda



Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dioda yang digunakan pada rangkaian ini adalah diode 1N4148.

 

·       Motor DC

 

 

Motor DC ini akan menjadi sebagai output pada rangkaian yaitu sebagai penggerak gorden pada aplikasi rangkaian ini

 

·       Lampu

 

 


Sebagai output dalam rangkaian. Lampu yang dipakai pada rangkaian adalah yang memiliki tegangan 12V

 

·       Baterai

 

 


Sebagai sumber tegangan. Sumber tegangan yang digunakan pada rangkaian ini adalah 12V

 

 

 

3.    Dasar Teori [Kembali]

 

Sensor LDR

LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Perlu diketahui bahwa nilai resistansi dari sensor ini sangat bergantung pada intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.

 

Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin membesar.

 

Adapun spesifikasi atau karakteristrik umum dari sensor cahaya LDR adalah sebagai berikut :

·       Tegangan maksimum (DC): 150V

·       Konsumsi arus maksimum: 100mW

·       Tingkatan Resistansi/Tahanan : 10Ω sampai 100KΩ

·       Puncak spektral: 540nm (ukuran gelombang cahaya)

·       Waktu Respon Sensor : 20ms – 30ms

·       Suhu operasi: -30° Celsius – 70° Celcius

 

Grafik pada sensor LDR:

 


Sensor PIR

Sensor PIR merupakan sensor yang dapat mendeteksi pergerakan, dalam hal ini sensor PIR banyak digunakan untuk mengetahui apakah ada pergerakan manusia dalam daerah yang mampu dijangkau oleh sensor PIR. Sensor ini memiliki ukuran yang kecil, murah, hanya membutuhkan daya yang kecil, dan mudah untuk digunakan. Oleh sebab itu, sensor ini banyak digunakan pada skala rumah maupun bisnis. Sensor PIR ini sendiri merupakan kependekan dari “Passive InfraRed” sensor.

 

Pada umumnya sensor PIR dibuat dengan sebuah sensor pyroelectric sensor yang dapat mendeteksi tingkat radiasi infrared. Segala sesuatu mengeluarkan radiasi dalam jumlah sedikit, tapi semakin panas benda/mahluk tersebut maka tingkat radiasi yang dikeluarkan akan semakin besar. Sensor ini dibagi menjadi dua bagian agar dapat mendeteksi pergerakan bukan rata-rata dari tingkat infrared. Dua bagian ini terhubung satu sama lain sehingga jika keduanya mendeteksi tingkat infrared yang sama maka kondisinya akan LOW namun jika kedua bagian ini mendeteksi tingkat infrared yang berbeda (terdapat pergerakan) maka akan memiliki output HIGH dan LOW secara bergantian. Inilah mengapa sensor PIR dapat mendeteksi pergerakan manusia yang masuk pada jangkauan sensor PIR, hal ini disebabkan manusia memiliki panas tubuh sehingga mengeluarkan radiasi infrared.

 

Setiap sensor PIR memiliki spesifikasi dan kriteria yang berbeda-beda namun hampir kebanyakan dari sensor PIR memiliki spesifikasi yang mirip (Direkomendasikan untuk mengacu pada datasheet). Berikut spesifikasi sensor PIR pada umumnya.

·       Bentuk : Persegi

·       Output : Pulsa digital HIGH (3V) ketika mendeteksi pergerakan dan LOW ketika tidak ada pergerakan.

·       Rentang Sensitivitas : Sampai dengan 6 meter sebagaimana gambar berikut




Jangkauan Sensor PIR

·       Power Supply : 5V-12V (direkomendasikan 5VDC).

 

 

 

4.    Prosedur Percobaan [Kembali]

 

1. Siapkan alat dan bahan pada komponen yang telah disediakan

2. Baca datasheet komponen sebelum merangkai

3. Rangkai rangkaian seperti pada gambar rangkiaan

4. Ukur tegangan pada masing masing transistor menggunakan voltmeter

5. Variasikan kombinasi hidup dan matinya sensor LDR dan PIR, lihat apa yang terjadi

 



5.    Gambar Rangkaian [Kembali]

 

Gambar Rangkaian:

 


Ketika LDR dan testpin PIR bernilai 0:

 


Ketika LDR nyala, testpin PIR bernilai 0:



Ketika LDR mati, dan testpin PIR bernilai 1:



Ketika LDR dan testpin PIR bernilai 1:

 

Prinsip Kerja:

Pada rangkaian ini, jika LDR mendeteksi cahaya dan testpin sensor PIR bernilai 0 atau 1, maka motor akan bergerak ke kiri dan lampu mati, Ketika LDR tidak mendeteksi adanya cahaya dan testpin sensor PIR bernilai 0, maka motor bergerak ke kanan dan lampu tetap mati. Ketika LDR tidak mendeteksi cahaya dan testpin sensor PIR berlogika 1, maka motor bergerak ke kanan, dan lampu akan hidup.

 

Sensor LDR digunakan untuk mendeteksi cahaya matahari, apakah cahaya diluar terang atau gelap. Jika cahaya terang, maka motor akan bergerak ke kiri yaitu untuk menggerakkan gorden agar terbuka dan cahaya masuk ke ruangan, dan lampu pada ruangan akan mati. Pada rangkaian LDR dan R2 sebagai pembagi tegangan. Saat LDR Tidak mendapakan cahaya (gelap) maka hambatan pada LDR semakin besar, maka arus yang melewati kaki basis Transistor Q2 akan kecil dengan tegangan 0,12 volt. Arus akan melewati resistor R3 dan kaki basis pada Q3 dengan tegangan 0.88 volt, sehingga transistor ini aktif dan dapat mengaktifkan relay dan arus kembali ke ground. Pada saat LDR mendapakan cahaya maka hambatannya menjadi kecil, sehingga arus melewati kaki basis Transistor Q2 dan mengaktifkan Transistor Q2 dengan tegangan 2,32 volt. Karena arus tersebut banyak yang melewati LDR dan R3, ini membuat arus yang melewati relay menjadi sedikit, sehingga relay tidak aktif, kemudia arus arus tersebut kembali ke ground.

 

Sensor PIR digunakan untuk mendeteksi apakah ada orang atau tidak di dalam ruangan tesebut. Jika ada orang di dalam ruangan, maka testpin pada PIR akan bernilai 1. Arus pada output PIR akan mengalir menuju R4, dan melewati kaki base transistor sehingga mengakibatkan transistor ON dengan tegangan yang dialirinya adalah 0,86 volt. Arus yang dari VCC akan dapat mengalir ke relay dan transistor hingga ke ground maka relay akan aktif, sehingga lampu akan hidup ketika LDR tidak mendeteksi adanya cahaya (gelap). Jika tidak ada orang dalam ruangan, maka testpin pada PIR akan bernilai 0, arus dari VCC tidak sampai ke ground karena tidak ada output pada PIR yang mengakibatkan tidak adanya arus yang mengalir ke base transistor, sehingga transistor akan OFF, dan otomatis relay akan mati juga. Sehingga lampu akan mati walaupun ketika LDR tidak mendeteksi adanya cahaya (gelap).

 

Relay pada masing-masing sensor LDR dan PIR dihubungkan ke rangkaian yang memiliki 2 lampu yang parallel dan seri dengan baterai. Pada saat relay pada sensor PIR mati, maka rangkaian lampu akan terputus sehingga lampu tidak akan menyala, dan sebaliknya ketika relay pada sensor PIR hidup, maka rangkaian lampu akan tersambung sehingga akan membuat lampu hidup.

 

Pada relay di rangkaian sensor LDR, jika relay mati maka switch pada relay akan menyambungkan ke rangkaian h-bridge transistor. Dari baterai juga diparalelkan ke rangkaian h-bridge transistor untuk menjadi supply arus dari baterai pada bagian atas rangkaian, dan juga diparalelkan bagian bawah h-bridge ke baterai agar arus kembali lagi ke baterai. Jadi, arus dari baterai akan mengalir ke rangkaian h-bridge, resistor R5 dan resistor R7. Arus yang dari R5 mengalir ke basis transistor Q6, dan arus dari R7 mengalir ke basis dan transistor Q5, agar kedua transistor tersebut ON. Arus dari baterai akan mengalir ke rangkaian h-bridge dan melalui Q6 dari collector ke emitor dengan tegangan 0,68 volt dan melewati 2 motor yang dipasang parallel, sehingga motor tersebut bergerak ke kiri, dan arus mengalir ke Q5 dari collector ke emitor dengan tegangan 0,69 volt dan kembali lagi ke baterai.

 

Ketika relay pada rangkaian sensor LDR tersebut hidup, rangkaian lampu di paralelkan dengan rangkaian h-bridge pada resistor R6 dan R8. Arus dari baterai akan mengalir ke rangkaian h-bridge, resistor R6 dan R8, dan rangkaian lampu. Arus yang dari R6 mengalir ke basis transistor Q4, dan arus dari R8 mengalir ke basis dan transistor Q7, agar kedua transistor tersebut ON. Sehingga untuk pada rangkaian h-bridge, arus dari baterai mengalir ke Q7 dari collector ke emitor dengan tegangan 0,68 volt, dan melalui 2 buah motor yang dipasang paralel, sehingga motor bergerak ke kanan, lalu arus mengalir ke Q4 dari collector ke emitor dengan tegangan 0,69 volt dan kembali lagi ke baterai. Dan untuk rangkaian lampu, dari baterai, arus mengalir ke lampu dan relay pada rangkaian PIR, jika relay rangkaian PIR hidup, maka rangkaian lampu akan tersambung sehingga akan membuat lampu hidup. Jika mati, maka relay tidak tersambung dan lampu akan mati.


 

6.    Video Simulasi [Kembali]

 

 

 

 

 

7.    Link Download [Kembali]

 

Download rangkaian simulasi

Download video simulasi

Download HTML

Download datasheet LDR

Download datasheet PIR

Download Library PIR

Download datasheet diode 1N4148

Download datasheet NPN BC547

Download datasheet NPN TIP41

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar