Laporan Akhir Modul 4 Percobaan 2

 

1. Jurnal [Kembali]




2. Alat dan Bahan [Kembali]

 
  1. OP-AMP
  2. Resistor
  3. Baterai
  4. Signal Generator
  5. Osiloskop
 

3. Rangkaian Simulasi [Kembali]




4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

Rangkaian dikatakan rangkaian non inverting karena dari tegangan input dihubungkan ke pin non inverting pada op-amp. Pada pin inverting dihubungkan dengan resistor yang dibuat menjadi pembagi tegangan. Resistor yang dihubungkan ke ground adalah Rg dan resistor yang dihubungkan kembali ke output op-amp adalah Rf. Pada output op-amp dihubungkan voltmeter untuk dapat melihat output dari op-amp tersebut. Rangkaian non-inverting pada outputnya memiliki fasa yang sama dengan inputnya, sehingga jika input bernilai positif maka output pun juga akan positif. Untuk besarnya penguatan tegangan rangkaian tersebut bergantung pada nilai resistor Rg dan Rf. Besarnya tegangan output yang dihasilkan dapat dihitung dengan rumus Vout = [(Rf/Rg)+1]*Vin. Dengan rumus tersebut dapat dihitung penguatan dari rangkaian tersebut. jika Rf = 35k ohm dan Rg = 10k ohm. Rf dibagi dengan Rg menghasilkan 3,5 dan ditambah 1 untuk hasil akhir. Maka penguatan dari rangkaian tersebut adalah 4,5x. Sehingga jika kita memasukkan input sebesar 2 V maka output dari rangkaian tersebut seharusnya adalah 9 V. Tetapi karena ada Vsaturasi sebesar 9V yang dapat memotong tegangan output dari op-amp, maka outputnya menjadi 7,01 V. Begitu juga perhitungannya untuk variasi dari nilai Rf dan Vin lainnya.


5. Video Rangkaian [Kembali]




6. Analisa [Kembali]

1. Jelaskan prinsip kerja dari rangkaian non inverting!

Jawab:

Rangkaian dikatakan rangkaian non inverting karena dari tegangan input  dihubungkan ke pin non inverting pada op-amp. Pada pin inverting dihubungkan dengan resistor yang dibuat menjadi pembagi tegangan. Resistor yang dihubungkan ke ground adalah Rg dan resistor yang dihubungkan kembali ke output op-amp adalah Rf. Pada output op-amp dihubungkan voltmeter untuk dapat melihat output dari op-amp tersebut. Rangkaian non-inverting pada outputnya memiliki fasa yang sama dengan inputnya, sehingga jika input bernilai positif maka output pun juga akan positif. Untuk besarnya penguatan tegangan rangkaian tersebut bergantung pada nilai resistor Rg dan Rf.


2. Apa pengaruh vin terhadap vout pada rangkaian non inverting?

Jawab:

Pengaruh Vin terhadap Vout pada rangkaian non inverting adalah pada nilai output yang dihasilkan. Non inverting adalah rangkaian dimana outputnya akan sama polaritasnya dengan input. Jika pada input dimasukkan yang berpolaritas positif maka outputnya juga akan berpolaritas positif. Semakin besar nilai dari Vin maka nilai Vout juga akan semakin besar dengan polaritas yang sama. Besarnya nilai output dipengaruhi dari seberapa besar penguatan dari op-amp tersebut.


3. Jelaskan pengaruh dari +V saturasi dan -Vsaturasi pada tegangan output yang dihasilkan!

Jawab:

V saturasi adalah tegangan output maksimal yang dapat dihasilkan dari op-amp. Jika input diberi penguatan melebihi dari besarnya V saturasi, maka besar tegangan output adalah sebatas V saturasi tersebut. +V saturasi membatasi maksimal tegangan output yang dapat dihasilkan op-amp, sedangkan -V saturasi membatasi minimal tegangan output yang dapat dihasilkan op-amp. Tegangan output maksimum secara praktis dihasilkan sekitar 2 volt dibawah tegangan sumber.


4. Bagaimana turunan rumus Vout dari rangkaian non Inverting?

Jawab:

Didapatkan persamaan arus yang mengalir pada titik cabang A.
Dengan teori titik simpul, maka:
Karena V+ = Vin dan V- = VA , serta asumsi nilai V+ = V- maka dapat dituliskan nilai Vin = VA. Maka:


7. Link Download [Kembali]

HTML - Download
Rangkaian Percobaan - Download
Video Percobaan - Download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar